Doa dan Wirid Mengobati Guna guna dan Sihir

Setiap orang pasti membutuhkan doa, baik untuk menolak sesuatu yang tidak disukai, ataupun mendatangkan sesuatu yang disenangi. Hakikat doa adalah permintaan kepada Allah Subhanahu wa Taala. Pada dasarnya, kualitas doa tergantung kepada niat, kesungguhan, keikhlasan, maupun bacaan doa itu sendiri. Pada kenyatannya, banyak orang yang berdoa hanya sebatas doa. Tanpa disadari, ada penghalang yang menyebabkan doa itu tertolak.

Nah, jika anda ingin tahu mengapa doa ditolak oleh Allah Subhanahu wa Taala meski telah diucapkan berulang kali, cobalah perhatikan apakah ada penghalang yang membuat doa anda ditolak, seperti:

• Makan dan minum dari yang haram, mengkonsumsi barang haram berupa makanan, minuman, pakaian, dan hasil usaha yang dilarang.
• Minta cepat terkabulnya doa yang akhirnya meninggalkan doa
• Melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah.
• Meninggalkan kewajiban yang telah Allah wajibkan.
• Berdoa yang isinya mengandung perbuatan dosa atau memutuskan silaturahmi.
• Tidak bersungguh-sungguh ketika berdoa
• Lalai dan dikuasai oleh hawa nafsu

Sebuah doa akan dikabulkan apabila dilakukan dengan tata cara berdoa yang benar, di waktu yang tepat, dan tentu saja apabila bersumber dari Al Quran dan as Sunnah. Seorang Muslim diperintahkan untuk melakukan dzikir kepada Allahdzikir kepada Allah sesuai dengan apa yang disyariatkan agama, dan berdoa kepada Allah dengan doa matsur yang datang dari al Quran dan Sunnah.

Karena itu wajib atas seorang Muslim mengikuti apa yang telah disyariatkan Allah dan apa yang telah dicontohkan Nabi. Buku Doa dan Wirid Mengobati Guna Guna dan Sihir menurut Al Quran dan as Sunnah ini akan menuntun Anda kepada tata cara berdoa yang benar, serta bentuk doa yang sesuai al Quran dan as Sunnah. Jadi, anda tinggal mengamalkannya, karena ada kumpulan doa yang bisa diamalkan dalam kehidupan anda.

Buku Doa dan Wirid Mengobati Guna Guna dan Sihir menurut Al Quran ini diharapkan dapat membantu kaum muslimin mendekatkan diri kepada Allah melalui doa yang matsur. Amin.