Canda Nabi dan Orang Orang Shalih

Humor dan canda adalah cara untuk mewarnai hidup, sehinga terasa lebih menyenangkan. Humor dan canda adalah pelengkap interaksi sosial. Kehadirannya seperti garam dalam masakan; harus dibubuhkan secara proporsional. Sejatinya canda mampu menjadi alat pengokoh persahabatan dan persaudaraa, penghibur duka lara, dan hal positif lainnya. Lebih dari itu, canda yang Islami bisa menjadi nilai ibadah di sisi Allah Taala. Namun, canda harus sesuai dengan syariat Islam, serta harus dilakukan dalam kadar kuantitas dan kualitas yang seimbang.

Nabi dan Salafush Shalih juga menggunakan candaan sebagai perekat persahabatan. Namun, seperti apakah canda Rasulullah dan para sahabat? Tentunya ada kaidah syariat yang menjadi standarnya. Tujuan untuk menyenangkan sahabat tidak semestinya dijadikan alasan untuk menggunakan kebohongan saat bercanda. Canda menurut Islam harus tetap sehat dan didasarkan pada kebenaran, kearifan, dan kebijaksanaan.

Buku Canda Nabi dan Orang Orang Shalih ini dapat menjadi rujukan tentang kaidah kaidah canda menurut syariat Islam. Pemaparannya yang lugas akan menyadarkan kita bahwa canda di dalam Islam tidak selalu identik dengan tawa dan jenaka, apalagi berbumbu dusta. Pembahasannya akan membimbing kita kepada konsep canda yang bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Taala.

Buku Canda Nabi dan Orang Orang Shalih ini dilengkapi dengan penjelasan konsep canda di dalam Islam, kaidah dalam bercanda, jenis humor & canda, serta potret canda Nabi shallallaahu alaihi wasallam, Sahabat, dan imam Ahlus Sunnah wal Jamaah dahulu hingga sekarang. Sejumlah fatwa terkait canda yang umum serta hadits dhaif seputar canda memperkuat pembahasan dalam Buku Canda Nabi dan Orang Orang Shalih ini

Dengan membaca buku ini, kita akan memahami humor & canda menurut Islam secara komprehensif. Sehingga kita dapat memilih mana canda yang diperbolehkan dalam Islam dan mana canda yang harus ditinggalkan. Semoga hidup kita selalu dilimpahi keberkahan dan kebahagiaan. Amin.